Codeman



About My Hero:

"Anak 1: Pahlawanku sungguh bersayap, ia terbang dari langit yang tinggi kemudian menginjakkan kakinya dibumi, membasmi musuh-musuh yang ingin menguasai dunia dan berambisi melenyapkan umat manusia. Ia adalah superman, dan siapakah yang lebih hebat darinya?

Anak 2: Pahlawanku tidak memerlukan sayap untuk melompat bebas setinggi-tingginya di udara. Ia memiliki senjata ampuh, berupa jaring-jaring mematikan yang dengan sekilas keluar dari ujung-ujung jarinya, dan dalam sekejap dapat melumpuhkan musuh dan membuat mereka tak berdaya. Ia adalah spiderman, dan siapakah yang lebih hebat darinya?

Anak 3: Pahlawanku memang tidak bersayap seperti Superman, namun ketika ia berada diketinggian, ia bersayap pengetahuan yang dapat membawa mereka terbang bebas menjelajahi dunia cyber demi menemukan musuh-musuh umat manusia, bahkan yang bersembunyi dibalik konspirasi sekalipun. Jari-jarinya pun tak mungkin mengeluarkan jaring-jaring mematikan seperti Spiderman, namun ketika mereka berada diketinggian, jari-jari tersebut sangat terampil, bergerak lincah memberikan perintah kepada benda supermaya demi memberikan kedamaian dimuka bumi. Mereka berada diketinggian ketika mereka sudah mampu mengendalikan ego, memahami etika dan memiliki sense of humanity yang tinggi.

Anak 1 dan2: Siapakah pahlawanmu?

Anak 3: Codeman"

Blog

[Quiz V-Class] Jaringan Komputer Lanjut (PILIHAN GANDA)


1. Service yang cara kerjanya mirip dengan mengirim surat adalah :
a. Connection Oriented
b. Connectionless Oriented
c. Semua jawaban benar
d. Semua jawaban salah

2. Nama lain untuk Statistical Time Division Multiplexing (TDM) adalah :
a. Non-Intelligent TDM
b. Synchronous TDM
c. Asynchromous TDM
d. Semua jawaban benar

3. Hubungan laju transmisi data dengan lebar pita saluran transmisi adalah :
a. Laju transmisi naik jika lebar pita berkuran.
b. Laju transmisi naik jika lebar pita bertambah.
c. Laju transmisi tidak bergantung pada lebar pita.
d. Semua jawaban salah.

4. Teknik encoding Bipolar-AMI dan Pseudoternary termasuk dalam teknik :
a. Multilevel Binary
b. NRZ
c. Biphase
d. Manchester

5. Jika dua frame ditransmisikan secara serentak maka akan menyebabkan terjadinya tubruklan. Kejadian ini dalam jaringan dikenal dengan istilah :
a. Contention
b. Collision
c. Crash
d. Jabber




6. Salah satu protocol CSMA yang tidak terus menerus mendengarkan channel adalah :
a. 1-persistent
b. p-persistent
c. Nonpersistent
d. CSMA/CD

7. Salah satu protocol yang bebas dari tubrukan adalah :
a. Bit-Map
b. CSMA
c. Carrier Sense
d. ALOHA

8. Selective Repeater merupakan istilah lain dari :
a. Router
b. Bridge
c. Gateway
d. Repeater

9. Dalam pemeliharaan ring logis 802.4, frame kontrol yang bertugas untuk mengijinkan suatu stasiun untuk meninggalkan ring adalah :
a. Claim_token
b. Who_follows
c. Token
d. Set_Successor

10. Algoritma yang digunakan untuk menghindari kemacetan adalah :
a. Broadcast Routing
b. Flow Control
c. Optimal Routing
d. Flooding Routing

11. Algoritma routing yang menggunakan informasi yang dikumpulkan dari subnet secara keseluruhan agar keputusannya optimal adalah :
a. Algoritma Global
b. Algoritma Lokal
c. Algoritma Terisolasi
d. Algoritma Terdistribusi

12. Keuntungan multiplexing adalah :
a. Komputer host hanya memerlukan satu I/O port untuk satu terminal
b. Komputer host hanya memerlukan satu I/O port untuk banyak terminal
c. Komputer host memerlukan banyak I/O port untuk banyak terminal
d. Komputer host memerlukan banyak I/O port untuk satu terminal

13. Jenis kabel UTP digunakan untuk jaringan Ethernet :
a. 10Base2
b. 10Base5
c. 10BaseT
d. Semua jawaban benar

14. Suatu algoritma routing yang tidak mendasarkan keputusan routingnya pada kondisi topologi dan lalulintas saat itu adalah :
a. Non adaptive
b. Adaptive
c. RCC
d. Hot potato

15. Data/message yang belum dienkripsi disebut dengan :
a. Plaintext
b. Ciphertext
c. Auntext
d. Choke Packet

16. Algoritma Kontrol Kemacetan yang menjaga jumlah paket tetap konstan dengan menggunakan permits yang bersirkulasi dalam subnet adalah :
a. Kontrol Arus
b. Kontrol Isarithmic
c. Pra Alokasi Buffer
d. Choke Packet

17. Sekumpulan aturan yang menentukan operasi unit-unit fungsional untuk mencapai komunikasi antar dua entitas yang berbeda adalah :
a. Sintaks
b. Timing
c. Protokol
d. Routing

18. Algoritma yang digunakan oleh transparent bridge adalah :
a. RCC
b. Backward Learning
c. Flooding
d. Shortest path

19. Dalam model OSI internetworking membagi lapisan network menjadi beberapa bagian, kecuali
a. Intranet sublayer
b. Access sublayer

c. Internet sublayer
d. Enhanchement sublayer

20. Teknik time domain reflectometry digunakan pada standard IEEE:
a. 802.2
b. 802.3
c. 802.4
d. 802.5

21. Suatu cara yang mempunyai kemampuan untuk menyedian privacy, authenticity, integrity dan pengamanan data adalah :
a. Enkripsi
b. Antisipasi
c. Deskripsi
d. Semua jawaban salah

22. Tujuan adanya jaringan komputer adalah…..
a. Resource sharing
b. Penghematan biaya
c. High reability
d. Semua jawaban benar

23. Mengontrol suapaya tidak terjadi deadlock merupakan fungsi dari lapisan :
a. Network Layer
b. Session Layer
c. Data link Layer
d. Application Layer

24. Frame yang terjadi apabila suatu stasiun mentransmisikan frame pendek kejalur ring yang panjang dan bertubrukan atau dimatikan sebelum frame tersebut dikeluarkan. Frame ini disebut dengan istilah :
a. Orphan
b. Beacon
c. Pure
d. Semua jawaban salah

25. Wire center digunakan pada standar :
a. 802.2
b. 802.3
c. 802.4
d. 802.5



26. Komponen dasar model komunikasi adalah :
a. Sumber
b. Tujuan
c. Media
d. Semua benar

27. Di bawah ini termasuk Broadcast network :
a. Circuit Switching
b. Paket Switching
c. Satelit
d. Semi Paket Switching

28. Paket radio termasuk golongan :
a. Broadcast
b. Switched
c. Publik
d. Semua benar

29. Di bawah ini termasuk guided media :
a. UTP
b. Coaxial
c. Fiber Optik
d. Semua benar

30. Modul transmisi yang sifatnya searah adalah :
a. PageR
b. Simpleks
c. TV
d. Semua benar


Selengkapnya

[Quiz V-Class] Jaringan Komputer Lanjut


Soal

Apakah dimaksud dengan komunikasi broadband ?
Sebutkan keuntungan SONET !
Jelaskan prinsip kerja dari ATM !
Apakah yang dimaksud dengan DSL

Jawaban

  1. Ada beberapa definisi untuk komunikasi broadband, antara lain:
·   Menurut rekomendasi ITU No. I.113, “Komunikasi broadband didefinisikan sebagai komunikasi dengan kecepatan transmisi 1,5 Mbps hingga 2,0 Mbps.”. 
·         Menurut FCC di amerika, “ komunikasi broadband adalah suatu komunikasi yang memiliki kecepatan simetri (up-stream dan down-stream) minimal 200 kbps. Maka dari itu komunikasi brodband sering disebut juga dengan komunikasi masa depan.

Teknologi broadband merupakan jaringan Internet yang memiliki kecepatan transfer yang tinggi hal ini disebabkan karena teknologi broadband memiliki lebar jalur data yang besar. Meskipun jalur data yang disedakan untuk penggunanya sangat lebar, teknologi broadand biasanya membagi jalur lebar tersebut dengan pengguna sekitarnya. Namun jika tidak ada yang menggunakan, pengguna akan menggunakan sepenuhnya jalur lebar tersebut.

Teknologi broadband atau pita lebar merupakan salah satu teknologi media transminsi yang mendukung banyak frekuensi, mulai dari frekuensi suara hingga video. Teknologi ini dapat membawa banyak sinyal dengan membagi kapasitasnya (yang sangat besar) dalam beberapa kanal bandwith. Setiap kanal beroperasi pada frekuensi yang spesifik. Secara sederhana, istilah teknologi broadband digunakan untuk menggambarkan sebuah koneksi berkecepata 500Kbps atau lebih.Tetapi FCC mendefenisikan broadband dengan kecepatan minimal 200Kbps. Saat ini, teknologi broadband wireless merupakan tujuan utama dari evaluasi teknologi telekomunikasi

Teknologi broadband menawarkan akses data multimedia berkecepatan tinggi berupa layanan gambar, audio, dan video. Melalui perangkat yang mendukung teknologi tersebut, pengguna juga bisa mengakses hiburan mobile TV dan mengunduh musik, serta melakukan komunikasi real-time menggunakan teknologi fixedmobile seperti webcom melalui ponsel.

2.  SONET adalah standar komunikasi digital yang baru untuk suatu sistem transmisi serat optik. Transport signal level-1 (STS-1) dengan frekuensi 51,840 Mbps dan multiplex SONET dibentuk dari sejumlah N kali sinyal dasar STS-1 sehingga lebih effisien dibandingkan hirarki yang lain. SONET juga dapat meningkatkan kapasitas bandwidth pada serat optik tanpa perlu melakukan penambahan kabel optik. Keandalan trafik pada SONET akan selalu terjaga pada topologi ring yang menggunakan wavelenght division multiplexing (WDM). Hierarki Transport SONET : Section: Layer section berfungsi untuk memformat frame SONET, serta mengubah sinyal elektrik ke optik (vice versa). Perangkatnya disebut STE (Section Termination Equipment). Line : Layer line melakukan sinkronisasi dan multipleks/demultipleks informasi dari frame SONET. Perangkatnya disebut LTE (Line Terminating Equipment). Path : Layer path menjadi interface antara perangkat non SONET dengan jaringan SONET. Payload akan di-map menjadi frame SONET, dan sebaliknya. Layerpath mengurusi transport data secara end-to-end.

Keuntungan SONET (Synchronous Optical Networking) :
- Dapat memberikan fungsionalitas yang bagus baik pada jaringan kecil, medium, maupun besar.
- Collector rings menyediakan interface ke seluruh aplikasi, termasuk local office, PABX, access multiplexer, BTS, dan terminal ATM.
- Manejemen bandwith berfungsi untuk proses routing, dan manajemen trafik.
- Jaringan backbone berfungsi menyediakan konektifitas untuk jaringan jarak jauh.
- Memiliki fitur redudansi yang mirip dengan FDDI.



3 . ATM adalah suatu mode transfer yang berorientasi pada bentuk paket yang spesifik, dengan panjang tetap, berdasarkan system Asynchronous Time Division Multiplexing(ATDM), menggunakan format dengan ukuran tertentu yang disebut sel. Informasi yang terdapat didalam sel ditransmisikan dalam jaringan setelah Sebelumnya ditambahkan header diawal sel yang berfungsi sebagai routing dan control sel.ATM bersifat service independence semua service (suara, data serta gambar/citra) dapat ditransmisikan melalui ATM dengan cara penetapan beberapa tipe ATM Adaptation Layer (AAL) . AAL berfungsi mengubah format informasi yang asli kedalam format ATM sehingga dapat ditransmisikan. 


ATM dapat diimplementasikan di jaringan yang ada sekarang dengan tiga cara, diurut dari yang paling mudah ke yang paling sukar adalah Native ATM APIs, Classical IP dan Address Resolution Protocol dan LANE Native ATM APIs.Classical IP dibatasi untuk jaringan yang menggunakan protocol TCP/IP. Sedangkan LANE dapat menggunakan protokol apa saja. LANE beroperasi di lapisan kedua dari OSI, yaitu lapisan link data. LANE mengizinkan aplikasi dan protokol yang ada saat ini beroperasi tanpa perubahan saat diterapkan ATM. Ini berarti perusahaan tidak perlu membuang/mengganti aplikasi dan infrastruktur jaringan yang telah ada. Sedangkan kebanyakan jaringan memiliki beberapa protokol saat mengimplementasikan ATM. Akibatnya banyak perusahaan di Amerika Serikat yang menggunakan ATM.Pada ATM seluruh informasi yang akan ditransfer akan dibagi menjadi slot-slot dengan ukuran tetap yang disebut cell. Ukuran cell pada ATM adalah 53 octet (1 octet =8 bits) yang terdiri dari :
Ø 48 octet untuk filed informasi, dan
Ø 5 octet untuk header.

4. DSL ( Digital Subscriber Line ) adalah satu set teknologi yang menyediakan penghantar data digital melewati kabel yang digunakan dalam jarak dekat dari jaringan telepon setempat. Biasanya kecepatan download dari DSL berkisar dari 128 kbit/d sampai 24.000 kb/d tergantung dari teknologi DSL tersebut.Kecepatan upload lebih rendah dari download untuk ADSL.

Dilihat dari sisi teknis teknologi DSL menggunakan basis data paket sementara komunikasi suara berbasis sambungan (circuit-switch). Untuk komunikasi data yang berbasis sambungan , sambungan dengan lebar bandwith tertentu harus tetap dipertahankan walaupun tidak ada data yang lewat. Untuk komunikasi suara yang singkat waktu yang tidak terpakai tidak begitu menimbulkan masalah, tetapi untuk komunikasi data yang lama akan memboroskan sumber daya yang dimiliki oleh PSTN. Sementara komunikasi data yang berbasis paket akan memungkinkan penggunaan bandwith yang optimum, karena bisa dimanfaatkan untuk lebih dari satu sambungan secara efisien dan ekonomis.

Selengkapnya

Tes Awal VLSM


Diketahui :
 *Sebuah Gedung 5 lantai
 *IP Lokal 200.0.1.0/24
 *IP Lokal 200.0.2.0/24
 *Kebutuhan perlantai :
 # 11 PC untuk Accountung Staff
 # 3 PC untuk Ruang Server
 # 7 PC untuk IT Staff
 # 28 PC untuk Operatinal Staff
 # 30 PC untuk CS Staff

 1. RANCANGLAH NETWORK SKEMANYA
 2. SUBNET SESUAI KEBUTUHAN
 TULISKAN SUBNET DALAM TABEL

Jawaban:

Karena setiap lantai terdapat 5 divisi maka setiap lantai menggunakan 5 router. Dan untuk menghubungi setiap lantai juga digunakan router sehingga network skemanya dapat digambarkan sebagai berikut:

Subnetting-nya sebagai berikut

a. Subnet pertama untuk Router pada Divisi
 Jumlah divisi = 5
 Jumlah lantai = 5
 Jumlah router per lantai = 5
 Subnet untuk Router per divisi = 5x (5x 3 Host + 5x (NID+BID))
Berarti 2n – 2 >= 125, n = 7, jumlah vlsm = 128
Network prefix = 32 – 7 = 25

IP router menjadi 200.0.1.0/25 – 200.0.1.127/25 dengan netmask 255.255.255.128
maka hasilnya jika 1 router memiliki 3 host + 1 NID + 1 BID = 5 host untuk router per divisi



selanjutnya, lakukan subnetting dari IP 200.0.1.128/25
 #Subnet untuk Router per lantai = 5×2 Host + 5x(NID + BID) = 20
 Berarti 2n – 2 >= 20, n = 5, jumlah vlsm = 32
 Net prefix = 32 – 5 = 27
 IP router menjadi 200.0.1.128/27 – 200.0.1.159/27 dengan netmask 255.255.255.224

hasilnya router 2 host + 1 NID + 1 BID = 4 host yang dibutuhkan untuk router per lantai.


untuk subnet per divisi per lantai dimana memiliki total 79 PC(79 host) + 5 router + 1 NID + 1 BID = 86 host, menggunakan IP 200.0.2.0/24
Maka menjadi :
 Berarti 2n – 2 >= 86, n = 7, jumlah vlsm = 128
 Net prefix = 32 – 5 = 27

IP router menjadi 200.0.2.0/25 – 200.0.2.127/25 dengan netmask 255.255.255.128

hasilnya 5 host + 1 NID + 1 BID = 7 host yang dibutuhkan untuk subnetting per divisi per lantai


selanjutnya, dari 5 IP host yang telah dilakukan subnet untuk masing-masing divisi.

- untuk divisi CS Staff : 30 PC ( 30 host) + NID + BID = 32, dengan IP awal 200.0.2.2/25(lt.1), 200.0.2.9/25(lt.2), 200.0.2.16/25(lt.3), 200.0.2.23/25(lt.4), dan 200.0.2.30/25(lt.5)
 maka 2n – 2 >= 32, n = 6, jumlah vlsm = 64, net prefix = 32 – 6 = 26

- untuk divisi Operational Staff : 28 PC ( 28 host) + NID + BID = 30, dengan IP awal 200.0.2.3/25(lt.1), 200.0.2.10/25(lt.2), 200.0.2.17/25(lt.3), 200.0.2.24/25(lt.4), dan 200.0.2.31/25(lt.5)
 maka 2n – 2 >= 30, n = 5, jumlah vlsm = 32, net prefix = 32 – 5 = 27

- untuk divisi Accounting Staff : 11 PC ( 11 host) + NID + BID = 13, dengan IP awal 200.0.2.4/25(lt.1), 200.0.2.11/25(lt.2), 200.0.2.18/25(lt.3), 200.0.2.25/25(lt.4), dan 200.0.2.32/25(lt.5)
 maka 2n – 2 >= 13, n = 4, jumlah vlsm = 16, net prefix = 32 – 4 = 28

- untuk divisi IT Staff : 7 PC ( 7 host) + NID + BID = 9, dengan IP awal 200.0.2.5/25(lt.1), 200.0.2.12/25(lt.2), 200.0.2.19/25(lt.3), 200.0.2.26/25(lt.4), dan 200.0.2.33/25(lt.5)
 maka 2n – 2 >= 7, n = 4, jumlah vlsm = 16, net prefix = 32 – 4 = 28

- untuk divisi Ruang Server : 3 PC ( 3 host) + NID + BID = 5, dengan IP awal 200.0.2.6/25(lt.1), 200.0.2.13/25(lt.2), 200.0.2.22/25(lt.3), 200.0.2.27/25(lt.4), dan 200.0.2.34/25(lt.5)
 maka 2n – 2 >= 5, n = 8, jumlah vlsm = 8, net prefix = 32 – 3 = 29

Tabel hasil :





Selengkapnya

Tes Akhir VLSM

SOAL :

Network address : 200.200.200.0/16

Ada 5 network yang dibuat yaitu :

Management
32 Host
HRD
16 Host
Administrasi
8 Host
IT
4 Host
Sales
16 Host
Jaringan yang dibuat menggunakan 3 Router yaitu Router0, Router1 dan router2. Dihubungkan masing-masing dengan menggunakan connection DCE (clock rate 9600).


Tentukan Subnetting IP ini menggunakan metode VLSM :



PENYELESAIAN:



Urutkan terlebih dahulu nama divisi dari jumlah host yang paling banyak hingga yang paling sedikit yaitu : Management (32 Host), HRD(16 Hosts), Sales(16 Hosts), Administrasi(8 Hosts), IT(4 Hosts).
Management
32 Host + 1 NID + 1 BID = 34 alamat.  Dalam biner ditulis :100010
Maka subnet mask yang dibutuhkan  adalah 6 bit. Sehingga dihasilkan subnet mask   = 11111111.11111111.11111111.11000000 =  255.255.255.192.
Network prefixnya adalah : /26
Network Address      : 200.200.200.0/26
Range                         : 200.200.200.0 – 200.200.200.62
Broadcast                   : 200.200.200.63
Subnet Mask              : 255.255.255.192

HRD
16 Host + 1 NID + 1 BID = 18 alamat.  Dalam biner ditulis : 10010
Maka subnet mask yang dibutuhkan  adalah 5 bit. Sehingga dihasilkan subnet mask   = 11111111.11111111.11111111.11100000 =  255.255.255.224.
Network prefixnya adalah : /27
Network Address      : 200.200.200.64/27
Range                         : 200.200.200.65 – 200.200.200.94
Broadcast                   : 200.200.200.95
Subnet Mask              : 255.255.255.224





Sales
16 Host + 1 NID + 1 BID = 18 alamat.  Dalam biner ditulis : 10010
Maka subnet mask yang dibutuhkan  adalah 5 bit. Sehingga dihasilkan subnet mask   = 11111111.11111111.11111111.11100000 =  255.255.255.224.
Network prefixnya adalah : /27
Network Address      : 200.200.200.96/27
Range                         : 200.200.200.97 – 200.200.200.126
Broadcast                   : 200.200.200.127
Subnet Mask              : 255.255.255.224

Administrasi
8Host + 1 NID + 1 BID = 10 alamat.  Dalam biner ditulis : 1010
Maka subnet mask yang dibutuhkan  adalah 4 bit. Sehingga dihasilkan subnet mask   = 11111111.11111111.11111111.11110000 =  255.255.255.240.
Network prefixnya adalah : /28
Network Address      : 200.200.200.128/28
Range                         : 200.200.200.129 – 200.200.200.142
Broadcast                   : 200.200.200.143
Subnet Mask              : 255.255.255.240

IT
4 Host + 1 NID + 1 BID = 6 alamat.  Dalam biner ditulis : 110
Maka subnet mask yang dibutuhkan  adalah 3 bit. Sehingga dihasilkan subnet mask   = 11111111.11111111.11111111.11111000 =  255.255.255. 248.
Network prefixnya adalah : /29
Network Address      : 200.200.200.144/29
Range                         : 200.200.200.145 – 200.200.200.150
Broadcast                   : 200.200.200.151
Subnet Mask              : 255.255.255.248




Berikut ini tabel yang terbentuk dari perhitungan di atas:
Nama           
Host
Network Address
Range
Broadcast
Subnet Mask
Management
32 Host
200.200.200.0/26
200.200.200.1 – 200.200.200.62
200.200.200.63
255.255.255.192
HRD
 16 Host
200.200.200.64/27
200.200.0.65 – 200.200.0.94
200.200.0.95
255.255.255.224
 Administrasi
 8 Host
200.200.200.128/28
200.200.0.129 – 200.200.0.142
200.200.0.143
255.255.255.240
 IT
 4 Host
200.200.200.144/29
200.200.0.145 – 200.200.0.150
200.200.0.151
255.255.255.248
 Sales
 16 Host
200.200.200.87/27
200.200.0.88 – 200.200.0.126
200.200.0.127
255.255.255.224



Selengkapnya

Comments